Hello !!
Disini saya mau
berbagi pengalaman saya saat mengikuti kegiatan bakti sosial ‘Serangan Fajar'. Awalnya
saya mengetahui adanya kegiatan ini dari saudara saya, dia bernama Yuan yang
membroadcast adanya bakti sosial yang diadakan oleh komunitas dari universitasnya
di Bekasi. Yasudah, saya ikut acara tersebut. Disana mayoritas beragama Budha,
hanya saya dan saudara saya saja yang beragaa Islam. Namun, tidak menjadi
penghalang bagi kami untuk melakukan sebuah kebaikan bagi orang lain. Bukankah agama
kita mengajarkan untuk saling menghargai terhadap perbedaan?
Saya pun janjian
dengan Yuan untuk pergi kerumah kaka kelas Yuan, dia bernama cici Magha untuk
mempacking makanan yang akan diberikan kepada orang-orang yang kami jumpai di
pinggir jalan. Kami mulai mempacking dari pukul 21.30 sampai dengan pukul
23.00. Setelah mempacking barang-barang kita segera membagi tugas untuk
berpencar ke beberapa tempat. Akhirnya saya dan tiga orang lainnya mendapat
lokasi di daerah Kranji.
Disana kami
sangat semangat membagikan sedikit rejeki kepada orang lain yang lebih
membutuhkan. Terlihat wajah mereka sangat senang karna mendapat sebuah
bingkisan yang kami berikan, tak lupa mereka ucapkan terimakasih kepada kami
semua. Disaat kami kembali melanjutkan perjalanan untuk memberikan kepada yang
lain, saya melihat ada seorang bapak-bapak sedang jongkok didepan tempat sampah
sambil melihat isi chiki yang sekiranya jika masih ada akan dia makan. Dan benar
saja, bapa itu memakan sisa chiki yang masih ada. Hati saya sangat tesentuh
melihat bapa itu. Bagaimaa tidak? Dia sangat membutuhkan makanan untuk tetap
bertahan hidup. Jangan kan berharap makan yang enak di restaurant mahal, makan
di warung pinggir jalan pun belum tentu mereka memiliki uang. Itulah sebab
banyak sekali anak-anak yang tidak mampu untuk bersekolah. Orang tua mana yang
tidak mau melihat anaknya bersekolah, menuntut ilmu, dan menjadi anak yang
sukses. Namun apa daya jikalau untuk makan dan mememnuhi kehidupan sehari-hari
saja masih sangat sulit.
Banyak juga
orang tua yang tidur dipinggir jalan, tak berselimut, tak beralas, tak ada
apapun yang membuat mereka hangat. Banyak pertanyaan yang menghampiri ku, dimanakah
anak mereka? Apa mereka tak mengingat orang tuanya? Semoga bapak dan ibu ini
selalu dijaga Allah SWT, aamiin.
Akhirnya kami
selesai dan kembali ke rumah ci Magha, disana kami melakukan evaluasi. Kami selesai
puku 04.00. Saya menginap dirumah saudara saya.
Kurang lebih itu
pengalaman saya dalam mengikuti acara bakti sosial ini. Saya mendapat banyak
sekali pelajaran. Saya tidak boleh membuang-buang makanan, menghambur-hamburkan
uang, malas belaja, karna masih banyak yang sangat membutuhkan makanan untuk
bertahan hidup disaat semua harga bahan pokok sangat melonjak naik dan juga
masih banyak sekali anak-anak diluar sana yang sangat ingin memiliki kesempatan
untuk menuntut ilmu. Dan yang terpenting, JANGAN PERNAH MELUPAKAN KEDUA ORANG
TUA, karna mereka lah yang membuat kita seperti ini, dapat makan enak, tidak
kepanasan, tidak kehujanan, dapat memberikan fasilitas yang lengkap, dapat
bersekolah, dan itulah bekal kita untuk menjadi orang sukses. Kita bukanlah
apa-apa jika tidak ada mereka. Oleh karena itu, selagi mereka ada jagalah mereka,
janganlah membuatnya sakit hati. Karna sekaya apapun kita nanti, sebanyak
apapun harta yang kita miliki tidak mampu membalas semua jasa mereka yang setia
merawat kita dari kecil sampai saat ini, yang selalu ada disaat yang lain tidak
berpihak kepada kita, yang selalu menyemangati kita, yang selalu berbagi
pengalaman dan masih sangat banyak. Itu semua hanya karna mereka ingin kita
tumbuh menjadi anak yang sukses dan dapat hidup lebih baik dari mereka.
Sekian cerita
dari saya.. terimakasih sudah membaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar