Senin, 05 Desember 2016

Kecanduan Game Online



KASUS

Seorang bocah 3 tahun bernama Zhejiang jatuh dari lantai 3 gedung apartemennya, akibat sang ayah terlalu kecanduan dalam memainkan ponselnya.
Peristiwa itu bermula setelah keluarga besar Zhejian makan malam. Kala itu sang nenek mencuci piring dan anggota keluarga lain melakukan aktivitas masing-masing.
Sedangkan sang ayah, Zhang, tengah mengawasi putrinya sambil bermain game di telepon genggamnya.
Dilansir dari Shanghaiist, Minggu (23/8/2015), saat sang nenek selesai cuci piring ia menanyakan keberadaan cucunya. Zhang pun tersadar dan memanggil nama putri kecilnya itu, namun tidak ada jawaban.
Zhang sangat khawatir dan mencarinya di setiap sudut ruangan. Saat menemukan jendela terbuka, ia segera menengoknya dan terkejut melihat putrinya berada di lantai bawah. Dalam kondisi sudah berbaring di tanah.
Keluarga Zhejiang kemudian segera meminta bantuan layanan darurat. Bocah perempuan malang itu pun segera dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa itu menyebabkan beberapa tulang di dalam tengkorak Zhejiang patah. Kondisinya pun sempat dilaporkan kritis.

Sumber :

ANALISIS


Kecanduan bermain game tidak hanya terjadi pada kalangan anak-anak dan remaja saja, melainkan pada kalangan dewasa pula. Hal ini terbukti dari kasus diatas, dimana seorang ayah fokus bermain game dan membuat nya tidak memperhatikan anaknya. Hal ini jelas berdampak sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar. Dampak bagi lingkungan sekitar pada kasus tersebut adalah adanya kecelakaan pada anak perempuan ayah tersebut yang menyebabkan beberapa tulang di dalam tengkorak nya patah. Berdampak juga bagi sang ayah karena ia akan merasa sangat menyesal telah tidak menjaga anaknya dengan tidak baik dan berfokus pada game yang ia mainkan di ponselnya. 

Dampak lain dari kecanduan main game juga dapat menyebabkan keborosan, karena jika sudah kecanduan kita rela mengeluarkan uang berapapun agar game dapat naik level, atau terlihat lebih bagus dari orang lain. Kecanduan game juga membuat jam istirahat seseorang berkurang karena telah dihabiskan untuk bermain game. Mereka rela tidak tidur sampai pagi ataupun mengubah waktu istirahatnya menjadi waktu untuk bermain game. Padahal jika kita kekurangan waktu istirahat akan membuat tubuh kita lemah yang membuat kita tidak fokus untuk melakukan pekerjaan esok hari bahkan membuat kita sakit dan jika sudah sakit kita pun harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli obat.

Bermain game boleh saja, dengan alasan untuk hiburan dari beberapa kesibukan yang telah kita lakukan seharian. Namun, jangan menjadikan bemain game sebagai gaya hidup yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Kita juga harus dapat mengatur waktu, waktu untuk melakukan tugas yang seharusnya dikerjakan, waktu untuk beristirahat, dan juga waktu untuk bermain game.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar