KASUS
Seorang
bocah 3 tahun bernama Zhejiang jatuh dari lantai 3 gedung apartemennya, akibat
sang ayah terlalu kecanduan dalam memainkan ponselnya.
Peristiwa
itu bermula setelah keluarga besar Zhejian makan malam. Kala itu sang nenek
mencuci piring dan anggota keluarga lain melakukan aktivitas masing-masing.
Sedangkan
sang ayah, Zhang, tengah mengawasi putrinya sambil bermain game di telepon
genggamnya.
Dilansir
dari Shanghaiist, Minggu
(23/8/2015), saat sang nenek selesai cuci piring ia menanyakan keberadaan
cucunya. Zhang pun tersadar dan memanggil nama putri kecilnya itu, namun tidak
ada jawaban.
Zhang
sangat khawatir dan mencarinya di setiap sudut ruangan. Saat menemukan jendela
terbuka, ia segera menengoknya dan terkejut melihat putrinya berada di lantai
bawah. Dalam kondisi sudah berbaring di tanah.
Keluarga
Zhejiang kemudian segera meminta bantuan layanan darurat. Bocah perempuan
malang itu pun segera dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa
itu menyebabkan beberapa tulang di dalam tengkorak Zhejiang patah. Kondisinya
pun sempat dilaporkan kritis.
Sumber :
ANALISIS
Kecanduan bermain game tidak hanya terjadi pada kalangan
anak-anak dan remaja saja, melainkan pada kalangan dewasa pula. Hal ini terbukti
dari kasus diatas, dimana seorang ayah fokus bermain game dan membuat nya tidak memperhatikan anaknya. Hal ini jelas
berdampak sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar. Dampak bagi lingkungan
sekitar pada kasus tersebut adalah adanya kecelakaan pada anak perempuan ayah
tersebut yang menyebabkan beberapa tulang di dalam tengkorak nya patah. Berdampak
juga bagi sang ayah karena ia akan merasa sangat menyesal telah tidak menjaga
anaknya dengan tidak baik dan berfokus pada game
yang ia mainkan di ponselnya.
Dampak lain dari
kecanduan main game juga dapat
menyebabkan keborosan, karena jika sudah kecanduan kita rela mengeluarkan uang
berapapun agar game dapat naik level,
atau terlihat lebih bagus dari orang lain. Kecanduan game juga membuat jam istirahat seseorang berkurang karena telah
dihabiskan untuk bermain game. Mereka
rela tidak tidur sampai pagi ataupun mengubah waktu istirahatnya menjadi waktu
untuk bermain game. Padahal jika kita
kekurangan waktu istirahat akan membuat tubuh kita lemah yang membuat kita
tidak fokus untuk melakukan pekerjaan esok hari bahkan membuat kita sakit dan
jika sudah sakit kita pun harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli obat.
Bermain game boleh saja, dengan alasan untuk
hiburan dari beberapa kesibukan yang telah kita lakukan seharian. Namun, jangan
menjadikan bemain game sebagai gaya
hidup yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Kita juga
harus dapat mengatur waktu, waktu untuk melakukan tugas yang seharusnya dikerjakan,
waktu untuk beristirahat, dan juga waktu untuk bermain game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar