Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan
yang memiliki arti penuh
dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi
adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau
salah.
Dalam
ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
Contohnya
kalimat Semua manusia adalah fana.Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan
pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan
sebagai subyek, sedang adalah merupakan
kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Banyak
pemikir modern berpikir bahwa "pernyataan" dan "proposisi"
adalah sinonim, atau paling tidak seharusnya sama.
1.
Konsep dan Notasi Dasar
Konsep dan notasi dasar yaitu
kalimat deklaratif yang bernilai (true) atau salah (false), tetapi tidak
keduanya.
Contoh 1
Semua pernyataan dibawah ini adalah
proposisi:
a)
5 adalah bilangan ganjil.
b)
2 + 3 = 5
c)
Hari ini adalah hari Minggu.
Contoh 2
Semua pernyataan di bawah ini bukan
proposisi:
a)
X + 3 = 8
b)
Isilah gelas tersebut dengan air!
c)
Jam berapa Alesya berangkat?
Proposisi dilambangkan dengan huruf
kecil p,q,r,…
p: 5 adalah bilangan ganjil.
q: Hari ini adalah hari Minggu
r: 2 + 2 = 4
Misalkan p dan q adalah
proposisi.
1.
Konjungsi
: p ˄ q
2.
Disjungsi
: p ˅ q
3.
Ingkaran dari p : ~ p
p
|
q
|
p ˄ q
|
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
S
S
|
|
p
|
q
|
p ˅ r
|
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
S
T
|
|
p
|
~q
|
||
B
S
|
S
B
|
||
Contoh 3
Diketahui proposisi-proposisi
berikut:
p : Hari ini hujan
q : Murid diliburkan
p ˄ q : Hari ini hujan dan murid diliburkan
p ˅ q :Hari ini hujan atau murid diliburkan
~p : Hari ini tidak hujan
Misalkan p dan q adalah
proposisi:
->1. Kondisional atau
implikasi :
p q
->2. Konvers (kebalikan)
: q p
- 3.
Invers
: ~ p > ~ q
->4.
Kontraposisi
: ~ q ~ p
P
|
q
|
~p
|
~q
|
Implikasi
p -> q
|
Konvers
q -> p
|
Invers
~p -> ~q
|
Kontraposisi
~q -> ~p
|
B
B S S |
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
B
S
B
|
B
S
B
B
|
B
B
S
B
|
B
B
S
B
|
B
S
B
B
|
Bikondisional (Bi-implikasi)
Ø
Bentuk proposisi : “p jika dan hanya
jika q”
Ø
->Notasi : p q
p
|
q
|
p -> q
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
S
B
|
2. Proposisi dan Tabel Kebenaran
p
|
q
|
R
|
p ˄ q
|
~ q
|
~ q ˄ r
|
(p ˄ q) ˅ (~ q ˄ r)
|
B
B
B
B
S
S
S
S
|
B
B
S
S
B
B
S
S
|
B
S
B
S
B
S
B
S
|
B
B
S
S
S
S
S
S
|
S
S
B
B
S
S
B
B
|
S
S
B
S
S
S
B
S
|
B
B
B
S
S
S
B
S
|
3. Tautologi
dan Kontradiksi
Ø Proposisi
majemuk disebut tautologi jika ia BENAR untuk semua kasus.
Ø Proposisi
majemuk disebut kontradiksi jika ia SALAH untuk semua kasus.
Contoh:
p ˅ ~(p ˄ q) Adalah sebuah
tautologi.
P
|
q
|
p ˄ q
|
~ (p ˄
q)
|
p ˅ ~ (p ˄
q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
S
S
|
S
B
B
B
|
B
B
B
B
|
Contoh
: (p ˄ q) ˄ ~(p ˅ q) Adalah
sebuah kontradiksi.
p
|
q
|
p ˄ q
|
p ˅ q
|
~ (p ˅ q)
|
(p ˄ q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
S
S
|
S
B
B
S
|
S
S
S
B
|
S
S
S
S
|
4.
Ekivalen Logika
Dua buah proposisi majemuk P (p,q,…)
dan Q (p,q,…) disebut ekivalen
secara logika jika keduanya mempunyai tabel kebenaran yang
identic.
<=>Notasi : P(p,q,…)
Q(p,q,...)
<=>
Hukum De Morgan : ~(p ˄ q)
~p ˅ ~q
p
|
q
|
p ˄ q
|
~(p ˄ q)
|
~p
|
~q
|
~p ˅ ~q
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
S
S
|
S
B
B
B
|
S
S
B
B
|
S
B
S
B
|
S
B
B
B
|
5.
Aljabar Proposisi
1.
Hukum Identitas :
-
p ˅ B
<=> p
-
p ˄ S <=> p
|
6.
Hukum null / Dominasi :
-
p ˄ S <=> S
-
p ˅ B <=> B
|
2.
Hukum Negasi:
-
p ˅ ~p <=> B
-
p ˄ ~p <=> S
|
7.
Hukum Idempoten :
-
p ˅ p <=> p
-
p ˄ p <=> p
|
3.
Hukum Involusi (Negasi Ganda):
-
~(~p) <=> p
|
8.
Hukum Penyerapan (absorpsi) :
-
p ˅ (p ˄ q) <=> p
-
p ˄ (p ˄ q) <=> p
|
4.
Hukum Komutatif :
-
p ˅ q <=> q ˅ p
-
p ˄ q <=> q ˄ p
|
9.
Hukum asosiatif :
-
p ˅ (q ˅ r) <=> (p ˅ q) ˅ r
-
p ˄ (q ˄ r) <=> (p ˄
q) ˄ r
|
5.
Hukum Distributif :
-
p ˅ (q ˄ r) <=> (p ˅
q) ˄ (p ˅ q)
-
p ˄ (q ˅ r) <=> (p ˄
q) ˅ (p ˄ q)
|
10. Hukum De Morgan :
-
~(p ˄ q) <=> ~p ˅ ~q
-
~(p ˅ q) <=> ~p
˄ ~q
|
Contoh :
Bahwa p ˅ ~(p ˅ q) dan p ˅ ~q
keduanya ekivalen secara logika.
Penyelesaian:
<=<=><=><=>p ˅ ~(p ˅ q) >
p ˅ (~p ˄ ~q)
(Hukum De Morgan)
(p ˅ ~p) ˄ (p ˅ ~q) (Hukum Distributif)
B ˄ (p ˅ ~q)
(Hukum Negasi)
p ˅ ~q
(Hukum Identitas)
Contoh :
Buktikan hukum penyerapan : p ˄ (p ˅
q) <=> p
Penyelesaian :
p ˄ (p ˅ q) <=> (p ˅ S) ˄ (p ˅
q) (Hukum Identitas)
<=><=>
<=> p ˅ (B ˄
q)
(Hukum Distribusi)
p ˅
S
(Hukum null)
p
(Hukum Identitas)
6.
Implikasi Logika
Implikasi logika yang artinya satu
arah.Seperti ada kalimat pernyataan yang disebut P dan Q (p ->
q) yang artinya “Jika P Maka Q”.
Tabel Kebenaran Implikasi :
p
|
q
|
p -> q
|
B
B S S |
B
S B S |
B
S
B
B
|
7.
Fungsi Proposisi dan Himpunan
Kebenaran
Fungsi proposisi (fungsi proposisi jamak) (logika) Sebuah
ekspresi yang mengandung simbol-simbol aljabar yang berfungsi untuk mewakili
kata-kata atau unsur-unsur lain dari kalimat atau proposisi.
Misalkan P(x) merupakan sebuah
pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah himpunan (sembarang
kumpulan obyek). Kita menyebut P sebuah fungsi proposisi (dalam D) jika untuk
setiap x di D, P(x) adalah proposisi.
Contoh :
a. Misalkan P(n) adalah pernyataan, n
adalah bilangan ganjil dan D adalah himpunan bilangan bulat positif. Maka P
adalah fungsi proposisi dengan daerah asal pembicaraan D karena untuk setiap n
di D, P(n) adalah proposisi (yakni, untuk setiap n di D, P(n) bisa bernilai
benar atau salah tetapi tidak keduanya). Jika n=1, dapat diperoleh proposisi. 1
adalah bilangan ganjil bernilai benar. Jika n=2, diperoleh proposisi 2 adalah
bilangan ganjil bernilai salah.
b. Fungsi proposisi “x+2>7” yang
didefinisikan pada N, yakni himpunan bilangan asli. Maka {x | x Î N, x+2>7} = {6,7,8,…}adalah
himpunan kebenarannya.
8.
Pengukur Jumlah Universal
Salah
satu cara untuk menentukan nilai kebenaran dari suatu predikat adalah dengan
menggunakan batasan nilai yang disebut pengukur jumlah (Quantifier) dari
variabel‐variabelnya. Pengukur
jumlah tersebut adalah :
1. Universal
quantifier (∀)
Definisi: Misalkan
A sebuah penyataan, dan x menyatakan suatu variabel. Jika kita ingin
menunjukkan bahwa A bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai x, kita
tuliskan ∀xA.
∀x disebut pengukur jumlah universal
(universal quantifier), dan A dikatakan sebagai ruang lingkup (scope) dari
pengukur jumlah tersebut. Variabel x dikatakan menjadi variabel terbatas
(bound) dari pengukur jumlah tersebut. Simbol ∀ dibaca “Untuk semua”. Kalkulus
Predikat 61 Untuk pernyataan “Semua kucing punya ekor” dapat kita nyatakan
dalam kalkulus predikat sebagai :
∀x
(Kucing(x)⇒PunyaEkor(x))
Contoh:
p : Semua perempuan menyukai makanan manis, ingkaran dari p adalah
~p: Tidak benar bahwa semua perempuan menyukai makanan manis, atau
~p : Ada perempuan yang tidak menyukai makanan manis
Berdasarkan contoh diatas tampak bahwa ingkaran dari
pernyataan berkuantor universal adalah sebuah pernyataan berkuantor eksistensial.
Secara umum, ingkaran dari pernyataan berkuantor universal dapat ditentukan
sebagai berikut.
~[" x, p(x)] º $ x, ~p(x)
dibaca: ingkaran dari “untuk setiap x berlakulah p(x)”
ekuivalen dengan “ada x yang bukan p(x)”
9.
Negasi Ingkaran
Dalam logika matematika, negasi, atau ingkaran adalah operasi
matematika terhadap suatu pernyataan, baik tunggal maupun majemuk. Operasi
negasi membalikkan nilai kebenaran suatu pernyataan.
p
|
~p
|
B
S
|
S
B
|
Jika p bernilai benar, maka ~p bernilai
salah. Sebaliknya, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai
benar.Bentuk ~p biasa dibaca "bukan p",
"tidak p", "tidak benar bahwa p",
dsb.
BAB III
ANALISIS
Proposisi
adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan
utuh.Proposisi terdiri atas konsep dan notasi dasar, tabel kebenaran,tautology
dan kontradiksi, ekivalen logika, aljabar proposisi, implikasi logika, pengukur
jumlah universal, negasi ingkaran, dan contoh balasan.
Konsep
dan notasi dasar merupakan kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah,
tetapi tidak keduanya. Konsep notasi dasar terdiri dari konjungsi, disjungsi
dan ingkaran.Adapula kondisional atau implikasi, konvers (kebalikan), invers,
kontraposisi dan bikondisional (bi-implikasi). Tautologi adalah proposisi
majemuk jika benar untuk semua
kasus. Kontradiksi adalah proposisi majemuk jika salah untuk semua kasus. Ekivalen logika adalah dua buah proposisi
majemuk yang secara logika jika keduanya mempunyai tabel kebenaran yang identik (biasa menggunakan hukum de
Morgan). Adapula aljabar
proposisi, aljabar proposisi terdiri dari berbagaimacam hukum : hukum identitas,
hukum negasi, hukum involusi (negasi ganda), hukum komutatif, hukum
distributive, hukum null/dominasi, hukum idempoten, hukum penyerapan
(absorpsi), hukum asosiatif dan hukum de morgan.
Implikasi
logika yang artinya satu arah.Seperti ada kalimat pernyataan yang disebut P dan
Q (p - > q) yang artinya “Jika P Maka Q”.
Fungsi proposisi dan himpunan kebenaran, Fungsi proposisi (fungsi proposisi
jamak) (logika) Sebuah ekspresi yang mengandung simbol-simbol aljabar yang
berfungsi untuk mewakili kata-kata atau unsur-unsur lain dari kalimat atau
proposisi. Adapun pengukuran jumlah universal Salah satu cara untuk
menentukan nilai kebenaran dari suatu predikat adalah dengan menggunakan
batasan nilai yang disebut pengukur jumlah (Quantifier) dari variabel‐variabelnya. Negasi ingkaran,
Dalam logika matematika, negasi, atau ingkaran adalah
operasi matematika terhadap suatu pernyataan, baik tunggal maupun majemuk.
Operasi negasi membalikkan nilai kebenaran suatu pernyataan.
Referensi
file:///C:/Users/user/Downloads/4.%20PROPOSISI%20(1).pdf)
belajartanpabuku.blogspot.co.id › Home › Belajar Tanpa Buku ›
Fungsi
http://arlindaputrisunarta.blogspot.co.id/2016/05/proposisi-logika-matematika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar