IPTEK adalah singkatan
dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK merupakan sesuatu yang sangat
berkaitan dengan teknologi, Definisi lengkap tentang teknologi adalah cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan
akal.
Tanpa kita sadari
untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari kita menggunakan IPTEK.
Seseorang menyatakan bahwa manusia sudah menggunakan teknologi seja zaman
dahulu kala, seperti memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan
galah sebagai teknologi sederhana.
Sejarah Pertumbuhan
dan Perkembangan IPTEK
1.
Zaman Purba (4 juta
tahun lalu)
Dikenal dengan zaman batu, ciri ilmu yang
dikembangkan adalah kemampuan mengamati, membedakan, memilih, dan melakukan
percobaan. Hasil dari periode ini adalah pembuatan alat-alat batu, yang
kemudian lebih disempurnakan dengan besi dan perunggunya, juga sistem bercocok
tanam.
2.
Zaman Yunani (600-200
SM)
Terjadi perubahan besar pada cara berpikir
umat manusia,dan babak dimulainya teknologi. Antara lain ditemukannya
dalil-dalil. Seperti phytagoras, archimedes, dll.
3.
Zaman Pertengahan (31
SM-628 M)
Zaman ini sering disebut zaman kegelapan
karena perkembangan ilmu pengetahuan terhenti di Eropa. Agama Kristen mulai
berkembang & mendominasi kehiduoan masyarakat eropa. Namun sebaliknya
perkembangan IPTEK di dunia islam mulai menonjol.
4.
Zaman Modern (658 M-Sekarang)
Zaman modern diawali dengan zaman Renaissance
(fase kebangkitan kembali iptek di Eropa). Orang mulai mengandalkan kekuatan
rasio (akal),dan meninggalkan dogma-dogma agama. Ilmuwan zaman modern yang
sangat terkenal dan sempat menjadi orang nomer satu sedunia, ialah William
Henry Gates atau dikenal dengan nama Bill Gates, pemilik Microsoft Corporation
bersama sahabatnya Paul Allen.
A. Perkembangan IPTEK
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital
membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena
dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh
informasi. Di sisi lain, berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula
sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada
perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan
dengan “cybercrime” atau kejahatan mayantara.
Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya
mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi
informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary
crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime
(kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu
mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana
atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen dari
masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya
peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi
sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.
Masalah ini segera menjadi pusat perhatian dari
masyarakat internasional. Pada International Information Industry Congress
(IIC) 2000 Millenium di Quebec, Kanada, tanggal 19 September 2000 merumuskan
perlunya kewaspadaan terhadap perkembangan cybercrimes yang dapat merusak
sistem dan data vital teknologi perusahaan dalam kegiatan masyarakat industri.
Panitia Kerja Perlindungan Data Dewan Eropa (The Data Protection Working Party
of Europe Council) menyatakan pula bahwa cybercrimes adalah bagian sisi paling
buruk dari masyarakat informasi yang perlu ditanggulangi dalam waktu singkat.
Konperensi Cybercrimes International di London, Februari 2001 menyatakan dengan
tegas bahwa cybercrime adalah salah satu dari aktivitas kriminal yang paling
cepat tumbuh di planet bumi ini. Kerugian yang ditimbulkan luar biasa besarnya
yang mencapai US $ 40 miliar per tahun. Di Amerika Serikat menurut hasil
penelitian dari United States of Computer Security Institute (USCSI)
menunjukkan bahwa sekitar 90% perusahaan (corporates) berskala besar mengaku
telah mendeteksi adanya pelanggaran keamanan terhadap sistem komputerisasi yang
mereka gunakan dalam kegiatan industri. Sebanyak 273 perusahaan di sana telah
mengalami finantial losses yang cukup signifikan untuk tambahan modal bagi
perkembangan perusahaan tersebut. Nilai kerugian mencapai US $ 265 juta dan
sebagian besar dari transaksi ilegal.
Bagi Indonesia sebagai suatu negara berkembang
dan kepulauan yang cukup besar tidak akan luput dari pengaruh perkembangan
buruk teknologi informasi dewasa ini maupun masa depan. Masalah ini perlu
ditanggulangi supaya tidak menjadi korban kejahatan mayantara dengan kerugian
besar bagi warga masyarakat, bangsa dan negara mengingat negeri ini amat rentan
dengan pelbagai bentuk kejahatan sebagai dampak dari kemajuan iptek, baik oleh
hacker/cracker nakal di dalam maupun luar negeri.
B. Tingkatan
Teknologi Berdasarkan Penerapannya
1.
Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat
dibagi sebagai berikut :
Teknologi Tinggi ( Hi – tech ).
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu
pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi
dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung
rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan
operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
2.
Teknologi Madya.
Suatu jenis teknologi yang dapat
dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan
dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya
adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan
pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini
bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung
industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan
pekerjanya tidak terlalu tinggi.
3.
Teknologi Tepat Guna.
Teknologi ini dicirikan dengan
skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya
bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena
dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan
tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan
dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi
yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan
arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi
(bahkan sebagian jagat raya) – menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan
bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan
waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat bertukar pikiran. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh
perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan.
C. Pemenuhan
Kebutuhan Primer dan Sekunder
1.
Peran Ilmu Pengetahuan dalam pemenuhan kebutuhan Primer
dan Sekunder
1.1 Pemenuhan
Kebutuhan Primer
a. Sandang
Manusia sebagai mahkluk susila
memerlukan pakaian, mula-mula pakaian jyang dikenakan hanya untuk menutupi
auratnya saja, kemudian poakaian juga berfungsi sebagai melindungi diri dari
serangan panas matahari dan udara dingin. Sekarang pakaian memepunya fungsi
yang lebih luas lagi yaitu kenyamanan dengan menciptakan jenis yang sesauai
dengan kebutuhan, misalnya pakaina kerja, pakaian tidur, pakaian olah raga dan
sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa dapat menunjukan status
sosial pakainya. Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong manusia
untuk menciptakan tekhologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan
pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengadalkkan serat-serat alami untuk
membuat bahan pakaian, akan tetapi dapat juga membuat serat-serat sistentis
dari pokok-pokok kayu (benag rayon) maupun dari bahan galian seperti sulingan
batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, polictilen)
b. Pangan
Pangan merupakan kebutuhan
pokok manusia untuk dapat bertahan hidup. Kebutuhan pangan ini terus meningkat
baik kualitas maupun kantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Usah untuk memenuhi kebutuhan pangan biasnya dilakukan dengan cara
ekstensifikasi, yatiu dengan memperluas lahan pertanian, dan dengan intensifikasi
yaitu dengan meningkatkan mutu melalui pemilihan bibit yang unggl, cara
penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan
pengelolaan pasca panen yang lebih sempurna.Dengan memeanfaatkan IPA dan
teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggl dengan
teknik radiasi, rekayasa genetik dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan
yang memacu tumbuhnya daun, buanga atau buah lebih lebat dan lebih cepat.
Penggunaan mekanisme pertanian juga membantu manusia dalam mengollah lahan dan
memungut hasil panen dengan lebih cepat. Disamping keuntungan yang diperoleh
akibat penggunaan teknologi untuk pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak
negatif yang perlu diwaspadai, yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman.
Racun pembasmi hama tanaman ini ternyata dapat pula membunuh hewan temak,
meracuni hasil panen dan akhirnya meracuni manusia itu sendiri.
c. Papan
Dalam masa
yang masih tradisional rumah sangat tergantung pada bahan-bahan yang ada di
sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap terbuat dari ijuk, di
daerah pantai atap terbuat dari daun rumbia, dan di daerah yang kaya dengan
kayu seperti Kalimantan orang membuat atap dengan sirap, di Toraja memekai
bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota
besar, dimana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia
berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan banguanan yang
makin ditingkatkan kualitasnya. Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar
untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari
serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi
rasa kenyamanan dan keindahan.
1.2 Pemenuhan
Kebutuhan Sekunder
a. Bidang
Industri
Teknologi merupakan cara yang
harus dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin
meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan alih
tegnologi (transfer of technology) dari negara-negara maju ke negara-negara
berkembang. Proses pengambilalihan ini memerlukan perhitungan yang matang agar
teknologi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu
(teknologi yang adaktif). Serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada
(teknologi protektif). Secara positif indrustri memang memberikan kegunaan yang
besar bagi manusia, tetapi dampak sampingannya berupa limbah indrustri dapat
pula menimbulkan gangguan bagi penduduk yang bertempat tinggal disekitar
kawasan industri.
b. Bidang
Transportasi
Penemuan roda memegang peranan
penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan
gerakan yang mudah, kemudian dapat dipermudah lagi dengan digunakan binatang
penarik, sehingga beban manusia semakin ringan. Setelah ditemukannya mesin yang
dapat menggerakan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga
lebih cepat. Bersamaan dengan kemajuan di bidang transportasi ini muncul pula
dampak-dampak negatif, seperti tercemarnya udara oleh banyaknya kendaraan
bermotor, tercemarnya lautan, dan tercemarnya udara olehh sisa pembakaran
pesawat udara, yang jumlahnya setiap hari terus bertambah.
c.
Bidang Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia
perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan
bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat
komunikasi. Kemajuan di bidang komunikasi ini dengan ditemukannya telegraph
yang masih mempergunakan kawat oleh samuel morse (1832), kemudian disempurnakan
oleh guighelmo marconi yang sudah tanpa kawat (1895). Pada tahun 1872,Alexander
Abraham Bell menemukan pesawat telpon, mula-mula masih mempergunakan kawat,
kemudian diganti dengan gelombang radio. Untuk keperluan kantor, sekarang orang
dapat mempergunakan telex (teleprinter exchange). Dengan ditemukannya satelit
telekomunikadi kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan
secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan
yang lain. Salah satu akibat positif dengan majunya komunikasi adalah terjadi
deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di daerah pedesaan tidak
lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Dapat
pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa-desa
menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknik sosial, sehingga
perdebatan antara desa dan kota makin lama makin kecil.
d. Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin
dirasakan oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi penyakit yang menjadi
sumber malapetaka makin giat dilakukan. Dengan biologi sebagai ilmu dapat
diketahui stuktur tubuh, organ-organ dan cara bekerjanya organ untuk menunjang
kehidupan manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni in berkembang ilmu terapan
yang secara praktis berguna bagi kesejahteraan manusia. Sementara itu manusia
di bumi yang jumlahnya di kota-kota besar makin banyak, mulai timbul penyakit
baru yang sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang
menjadi frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi,
sedangkan manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan
yang dikenal dengan sress makin berkembang dalam masyarakat.
D. Peranan
IPTEK terhadap Bidang Sosial dan Budaya
1.
Bidang Sosial
Kehidupan sosial
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan
akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media
elektronik selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasan. Dengan
berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup
dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka –
angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat
sedangkan bekerja di sector pertanian makin menurun. Nilai social juga berubah.
Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi
status sosialnya dibandingkan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi
pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga professional yang
mempunyai nilai status yang tinggi. Makin berkembangnya teknologi menyebabkan
industri memproduksi barang secara massal juga meningkat. Tetapi sering kali
juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif seperti peniruan atau
pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi
dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai
etisnya dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum.
2.
Bidang Budaya
Budaya atau kebudayaan adalah
kerangka acuan bagi perilaku masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai
(kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, dll) yang berpengaruh sebagai
kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat
dilihat dari warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai
gejala dan peristiwa kehidupan. Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau
gagasan, tingkah laku atau tindakan dan benda atau barang yang dihasilkan oleh
manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas. Seperti telah diuraikan di
atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu
hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan
dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang
menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan
umat. Jadi, bagaimana IPTEK mempengaruhi masyarakat dalam kebudayaan, itu semua
tergantung pada diri masyarakatnya sendiri. Masyarakat harus selektif dan dapat
bersifat kritis terhadap perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Hendaknya kita
menggunakan teknologi tersebut seperlu dan sepentingnya kita saja, jangan karena
teknologi, semua menjadi terlupakan, baik itu waktu, kewajiban beribadah,
sosialisasi di masyarakat sekitar, dll.
Sumber :